Min
ri POV
Akhirnya
pekerjaanku hari ini selesai,
“
haah… melegakan…” aku pun bergegas ke ruang ganti dan mengganti pakaianku.
Setelah mengganti pakaian akupun bergegas untuk pulang.
“hei
kau!!!”suara itu… aku tahu suara siapa itu... dengan sedikit ragu akupun
menoleh ke arah suara yang memanggilku tadi.
“na-ya??”ujarku
sambil menunjuk diriku sendiri.
“ya
kau... memangnya ada siapa lagi selain kau???”ujarnya sambil berjalan mendekat.
Jujur ada perasaan senang saat dia memanggilku tapi akupun menjadi sedikit
takut karna kejadian tadi siang.
“o…
bukankah tadi anda sudah pulang, bagaimana bisa ada disini???”tanyaku dengan
sedikit terbata.
“aku
menunggumu, apa tidak boleh???” ‘oh tidak… pasti ini akibat kejadian tadi
siang, matilah aku’gumamku dalam hati.
“anda
menungguku??? Untuk apa???”tanyaku sedikit takut.
“kenapa
kau menghindariku??? Bukankah kau menyukaiku??? Bukankah kau elfishku???”tanyanya
bertubi2. Aku hanya melongo bingung, aku kira dia akan menanyakan masalah tadi
siang.
“aku
kira anda akan menanyakan kecelakaan yang terjadi tadi siang???”ujarku balik
bertanya.
“apakah
itu yang membuatmu menghindariku???kalau begitu aku akan meminta ganti rugi
padamu…”ujarnya. Sial… aku salah bicara, haah… aku harus bersiap2 puasa selama
1 bulan
“ganti
rugi??? Berapa aku harus menggantinya?? Ah tidak… bukan kah aku sudah meminta
maaf pada anda tadi dan andapun bilang tidak apa2?”jawabku sebenarnya aku
sedikit takut untuk mengatakannya tapi aku juga perlu mempertahankan.
“tidak
bisa, kau harus mengantinya, hmmm bagai
mana kalau kau mengantinya dengan makan malam?” ujarnya sedikit berpikir. apa..
dia ingin makan malam denganku??? Ahhh ini pasti mimpi…
“mwo???
Makan malam???” tanyaku tak percaya.
“ya…
di rumahmu…”jawabnya semakin membuatku tak percaya, bagaimana mungkin seorang
super idol mau makan malam bersamaku dan di rumahku???
“di-d-dirumahku?”tanyaku
“hmmm…”jawabnya
sambil mengangkat pundaknya.
“t-tapi
rumahku jelek… kau pasti tidak akan betah berada disana”ujarku dengan terbata.
“tak
apa, kajja aku sudah lapar…”ujarnya sambil menarik tanganku dan memberikan helm
padaku.
“ayo
cepat naik, o iya… panggil aku oppa saja arrachi…”ujarnya lagi. Dengan ragu
akupun langsung naik ke motornya.
“tapi,
aku belum berbelanja, aku harus berbelanja dulu ke supermarket…”ujarku
“geurae,
kita berbelanja dulu…”jawabnya.
Kamipun
berangkat menuju supermarket,aku benar2 tidak mengerti apa yang ada di
pikirannya, tiba2 dia ingin makan malam denganku dan sekarang ingin mengantarkanku
ke supermarket.
At
supermarket
“donghae
ssi kau tunggu saja disini, o iya kau mau makan apa???”ujarku sambil turun dari
motor
“aku
akan ikut denganmu, biar aku saja yang memilihnya sendiri”ujarnya sambil
berjalan mendahuluiku.
“tap-tapi
donghae ssi, kau tidak pakai penyamaran, bagaimana kalau kau dikenali???”ujarku
sambil mengejarnya.
“kau
tenang saja…”ujarnya sambil memakai masker dan topi.
“kita
seperti pasangan suami istri yang baru saja menikah ya…”ujarnya sambil terus
memilih bahan makanan tanpa menoleh padaku aku sontak menghentikan aktivitasku
dan berbalik menatapnya.
“mwo???”ujarku
sambil menghentikan aktivitasku
“wae???
Memangnya kau tidak mau menjadi istriku??? Kau itu beruntung, aku mau
menjemputmu dan mengantarmu belanja”ujarnya dingin sambil terus memilih2 bahan
makanan.
“aishhhh…”kesalku.
Memang benar apa yang dikatakannya aku ini beruntung, tapi aku masih tidak
mengerti apa maksudnya.
“apakah
kau sudah selesai???, cepatlah aku lapar…”tanyanya tidak sabar.
“aishhh…
ne… aku sudah selesai… ayo kita bayar…”jawabku sambil menuju kasir, diikuti
olehnya.
“biar
aku yang bayar…”ujarnya sambil mengeluarkan kartu kreditnya.
“tapi…”ujarku
terputus.
“gwencana..”jawabnya
Selesai
berbelanja kamipun langsung menuju apartementku.
Min
ri POV end
@
apartemen min ri
Donghae
POV
“silahkan
masuk, maaf rumahku berantakan… silahkan duduk, aku akan memasak, o iya kau mau
minum apa?”ujarnya sambil menuju dapur yang terletak dekat dengan ruang tamu,
ya apartemennya memang sangat kecil dan hanya ada 1 kamar saja tapi menurutku
ini sangat nyaman untuk di tempati.
“ah…
air putih saja, kau bilang apartementmu jelek, menurutku tidak..”ujarku sambil
berjalan2 mengelilingi apartemennya. Akupun berjalan menuju kamarnya dan kubuka
perlahan pintunya. Dan ya benar, dia adalah seorang elfish. Entahlah ada
perasaan apa padaku, sejak tadi siang aku merasa ada sesuatu yang aneh pada
perasaanku setiap kali melihatnya. Ah sudahlah yang penting aku tahu sekarang
dia adalah benar2 elfishku hanya elfishku.
‘o..
laptopnya… aku akan melihat ada apa saja sih dalam laptopnya…’pikirku akupun
langsung membuka laptopnya dan wallpapernya… itu aku.. ada perasaan senang
padaku saat ini, entahlah aku senang kalau melihatnya hanya menyukaiku, tapi
apa ini??? Haeminsichun??? Ah… sudahlah lain kali aku akan melihatnya lagi atau
kalau perlu aku tanyakan saja padanya. Akupun keluar dari kamarnya dengan cara
mengendap2 dan kemudian duduk di sofa ruang tamunya.
“ah…
kau bilang rumahmu jelek, ternyata rumahmu nyaman sekali untuk di tinggali…”ujarku
sambil merentangkan tanganku dan meletakkannya pada senderan sofanya.
“aku
hanya ingin membuatku betah saja disini jadi aku mendekornya seperti ini”jawabnya
sambil terus memotong sayuran.
“ah…
geurae, memangnya kau berasal dari mana???”tanyaku lagi ingin tahu.
“asalku
dari Indonesia tapi ayahku asli korea, tapi sejak aku kecil aku tinggal di
Indonesia dan besar disana…”jawabnya sambil terus memotong sayuran dan tak
menghiraukanku.
“trus
bagaimana kau bisa kembali kemari???”tanyaku lagi,
“aku
ingin berkuliah disini dan… AWWW”jawabnya kemudian berteriak seperti kesakitan
dan sontak membuatku berlari menuju dapur.
“tanganmu
berdarah… dimana kotak obatmu???”ujarku panic.
“dikamarku
dekat meja rias…”jawabnya sambil menahan sakit.
“tunggu
sebentar…”ujarku sambil berlari menuju kamarnya dan mengambil kotak obat.
Drrrttt…drttt…
Ponsel
min ri yang terletak di meja riasnya bergetar, akupun mengambil ponselnya dan
kemudian melihat siapa yang menelpon.
“Hyun
sik sunbae??? Siapa dia???”gumamku dan kemudian mengangkat telponnya.
“yeoboseo??”ujarku
“yeoboseo,
kau siapa? Kenapa ponsel Min ri ada pada mu??”tanyanya.
“aku..
aku kekasihnya wae??? Sudah ya kami sibuk..”jawabku asal sambil mematikan
telponnya.
Akupun
kembali menuju dapur dan meraih tangannya dan mengobati tangannya.
“kenapa
kau ceroboh sekali sampai2 kau tidak sadar kalau tanganmu sendiri yang teriris?
Apa semempesonanya aku sampai kau tidak focus pada masakanmu???”ujarku sambil
terus mengobati lukanya.
“kau
yang bertanya terus jadi membuatku tidak focus… aishhhh… awww.. pelan2… itu
menyakitkan”jawabnya sambil meringis kesakitan.
“aishhh…
sudahlah kau duduk saja biar aku yang meneruskannya.”ujarku sambil menariknya
untuk duduk di kursi.
Akupun
meneruskan masakannya dengan cepat, setelah matang akupun menyiapkannya di atas
meja makan.
“ja…
makanannya sudah matang… ayo kita makan…”ujarnya sambil menatap masakan yang
sudah ku masak barusan.
“wah…
sepertinya enak…”ujarnya sambil menuju meja makan.
“silahkan
duduk…”ujarku sambil menarikan kursi untuknya
“gomawo…”ujarnya
kemuudian duduk.
Akupun
langsung duduk bersebrangan dengannya.
“o
iya… aku ingin bertanya sesuatu???”ujarku memulai pembicaraan
“apa???”jawabnya.
“hyun
sik itu kekasihmu???”tanyaku.
Dia
terkejut dan kemudian tersedak.
“pelan2
makannya, kau jadi tersedak”ujarku sambil mendekat kearahnya dan memberikannya
minum.
“gomawo…bagaimana
kau tahu tentang hyun sik oppa???”tanyanya.
“hmmm…
tadi aku melihat ponselmu, dan dia menelpon”jawabku santai.
“apa
kau mengangkatnya???”tanyanya lagi.
“hmmm…”jawabku
sambil meneruskan makananku.
“kau
bilang apa padanya???”tanyanya lagi. Ahh aku bosan dia terus saja bertanya.
“aku
bilang kalau aku ini kekasihmu, dan kita sedang sibuk”jawabku.
“mwo????”tanyanya
sambil sedikit berteriak.
“aishhh…
sudahlah… para elfish di luar sana berebutan mau berpacaran denganku…”jawabku
sambil terus makan. Hahaha aku senang melihat ekspresinya seperti itu tapi apa
benar hyun sik itu pacarnya??? Tapi ah.. biarlah yang penting dia menyukaiku.
“aishhh,,,
pasti hyun sik oppa salah paham padaku… ternyata aku salah memilihmu menjadi
biasku… aishhh”ujarnya membuatku menghentikan makanku.
“mwo?????
Apa kau bilang memang selain aku siapa lagi yang menjadi biasmu, pasti mereka
tidak ada yang setampan dan mempesona sepertiku”tanyaku percaya diri.
“ada,
siwon oppa dia lebih tampan darimu, sungmin oppa dia juga lebih mempesona
darimu, dan satu lagi yang menurutku
sangat tampan adalah yoochun oppa wae… ahhh kenapa aku bisa salah pilih bias
utamaku… hmmm”jawabnya membuatku sedikit kesal
“aishhh
kau… geurae… terserah kau saja… haaah.. nafsu makanku jadi berkurang”kesalku
sambil benar2 menghentikan makanku.
“hahahaha…
kau lucu donghae ssi jika sedang marah…”ujarnya sambil tertawa
“aishhh…”
“mianhae
donghae ssi… mianhae… sudah teruskan makanmu”bujuknya membuatku meluluh
Setelah
selesai makan, diapun membereskan piring2 kotor akupun membantunya dengan
senang hati. Setelah selesai kamipun duduk di sofa. Tak ada satu dari kami yang
memulai pembicaraan suasana kami benar2 menjadi sangat canggung.
“jadi
singkatan haeminsichul itu, aku, sungmin hyung, siwon, dan yoochun???”ucapku
memulai pembicaraan. Dia menoleh dan kemudian menatapku dengan tatapan
menakutkan.
“ba-ba-bagaimana
kau tahu tentang singkatan itu???”tanyanya terbata.
“aku
tadi melihat laptopmu dan disitu ada 1 folder dengan nama itu,,,”jawabku
santai.
“aishhh…
kau benar2 menyebalkan…”kesalnya.
“ahh..
aku mau menginap disini apa boleh?????”tanyaku sambil menjatuhkan kepalaku
kepangkuannya.
Dia
terlihat tegang, aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
“kalau
begitu aku akan menginap disini”uajarku lagi sambil memejamkan mata.
Drrrrtttttttt…drrrrrrttttttt..
ponselku bergetar.
‘aishhhhh…
mengganggu saja’gumamku dalam hati dan langsung merogoh saku celanaku dan
mengambil ponselku
‘aishhh..
jeong hoon hyung… ada apa????’gumamku lagi dan kemudian mengangkat telponnya.
“wae???”tanyaku
“yak..
kau dimana??? Ini sudah larut malam cepat kembali ke dorm”teriaknya di ujung
telpon
“aku
akan menginap di rumah temanku… tenang saja besok pagi aku akan segera pulang…
sudah ya aku mengantuk…”jawabku santai dan langsung menutup sambungan telponnya
dan kembali merebahkan tubuhku di pangkuannya lagi.
“o
iya… siapa namamu??? Dari tadi kita belum berkenalan??”tanyaku
“namaku…
park min ri imnida…”jawabnya ragu.
“min
ri ya biarkan aku menginap disini malam ini , aku sudah mengantuk..”ujarku
sambil memejamkan mataku.
“tapi
donghae ssi kamar disini Cuma ada 1”jawabnya.
“kalau
begitu aku akan tidur bersamamu…”ujarku santai.
“andwe,,,
maldo andwe,,,”ujarnya sambil beranjak dari sofa dan membuatku terbentur pada pinggiran
sofa.
“aishhh
kau mau membiarkanku tidur di luar???”tanyaku sambil duduk.
“tapi…
bagaimana kalau kau…”
“aku
apa?? Aku tidak akan berbuat sesuatu padamu tenang saja…”jawabku sambil
berjalan menuju kamarnya.
“donghae
ssi… tunggu,,, aku… aku akan ganti baju dulu…”
“silahkan
aku akan tidur saja”
“andwe
donghae ssi, kau tunggu diluar dulu..”ujarnya sambil mendorongku keluar dari
kamarnya.
“baiklah…”
Beberapa menit kemudian pintu nya terbuka,
akupun langsung masuk kedalam kamarnya.
“kalau
kau mau tidur disini aku akan tidur di sofa saja…”ujarnya sambil membawa bantal
dan selimut.
“andwe,,,,kau
harus tidur disini bersamaku titik”
“aku
sudah bilang aku tidak akan macam2… jadi kau tenang saja” kataku sambil
menariknya dan mendudukinya di tempat tidurnya setelah itu aku pun merebahkan
tubuhku disampingnya dia terlihat ragu lalu kemudian mulai merebahkan tubuhnya.
Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya dan kemudian aku memejamkan mata.
*****************
“Hoaaaammmm… hmmmm…
ah… sudah pagi ternyata… o…
kemana dia???”gumamku lalu kemudian
turun dari tempat tidur dan menuju keluar.
“o… kau sudah bangun… aku sudah mebuatkanmu sarapan o iya sebentar
lagi aku akan berangkat kuliah jadi aku tidak bisa menemanimu sarapan oppa… kalau begitu aku akan berangkat sekarang”ujarnya dan kemudian menyambar tasnya yang
berada di sofa tapi kemudian aku menarik tangannya dan kemudian menyuruhnya
duduk di kursi.
“temani
aku sarapan dulu baru kau boleh pergi, o iya kalau kau takut terlambat, nanti
aku aka mengantarmu…”ujarku sarkatis.
“aishhhh… kenapa sikapmu sama dengan hyun sik
oppa??? Menyebalkan!!!”ujarnya
kemudian menyilangkan tangannya di depan dadanya dan melihatku makan.
“mwo???
Hyun sik?? Kenapa kau menyamaiku dengannya hah!!!”bentakku.
“ya… karna kalian itu sama, sama-sama suka
memaksa dan tidak menerima kata tidak…
aishhh cepatlah kau makan aku akan terlambat…”ujarnya
ketus dan kemudian beranjak dari tempay duduknya.
“yak!!!
Kau mau kemana???”tanyaku
“aku
mau kekamarku mengambil sesuatu…
cepat habiskan sarapanmu…”jawabnya
sambil berlalu menuju kamarnya.
Hyun
sik??? Haah… kenapa tiba2 saja aku
merasa sakit jika mendengar nama itu…
apa aku… ah tidak tidak, tidak
mungkin… mana mungkin aku
menyukainya, kami bahkan baru bertemu kemarin…
ah mungkin ini hanya sesaat…
“kau
sudah selesai?? Ayo berangkat aku tidak mau telat ke kampus”tanyanya kemudian mengambil sepatu dan
memakainya.
“arra… tapi aku belum mencuci piringnya. Apa
tidak akan apa2???” jujur saja aku ingin
lebih lama bersamanya, kenapa? Karna dia itu menyenangkan, entah setan apa yang
merasukiku sekarang tapi yang pasti aku menyukainya saat ini Upsss…
“tidak
apa nanti saja aku yang cuci, ayo cepat aku bisa terlambat…”jawabnya sambil memakai sepatu dan kemudian
berdiri menghadap padaku.
“baiklah…”ujarku pasrah. Aku benar2 ingin tinggal
lebih lama bersamanya hari ini, ahh aku benar benar sudah gila…
“aku
akan mengantarmu ke kampus setelah itu aku akan pulang ke dorm”ujarku sambil memakai kacamata dan masker.
“aku
akan berangkat sendiri naik bis, kau pulang saja bukan kah ada syuting pagi
ini???”ujarnya terlihat
sangat lucu jika dia bertingkah seperti itu.
“gwencana,
kau tenang saja, syutingku di mulai jam 9 jadi aku masih bisa mengantarmu ke
kampus…”jawabku santai sambil
memasangkan helm padanya. Dia terdiam beberapa saat.
“ayo
cepat naik, akan ku pastikan kau selamat sampai kampus mu…”ujarku lagi sambil tersenyum. Dia tampak
ragu tapi beberapa saat kemudian dia naik ke motorku.
“pegangan
yang erat aku akan cepat…”akupun
menarik tangannya dan melingkarkan tangannya di pinggangku.
Meskipun
tampak ragu tapi dia memelukku dengan sangat erat seakan takut akan
kehilanganku. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
SKIP>>>>>>
“gomawo
sudah mengantarkanku… kalau begitu aku
masuk dulu, hati-hati dijalan…”ujarnya
seketika tiba di depan kampusnya.
“min
ri ssi… bolehkah kapan2 kita
bertemu lagi??”ucapku ragu tanpa
membuka helm yang ku pakai.
“kau
mau bertemu lagi denganku???”tanyanya
kaget.
“ya… bisa???”tanyaku
lagi.
“hmmm…
kita lihat saja nanti kalau begitu aku masuk dulu annyeong…”jawabnya cuek kemudian berlalu.